Laporan reporter geosurvey.co.id Fransiskus Adhiyuda
geosurvey.co.id, JAKARTA – Aktivis HAM sekaligus Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid membeberkan “chocolate party” yang merujuk pada keterlibatan politik pejabat pada Pilkada 2024.
Pesta Coklat, kata Usman, berdampak besar dan luas serta mempunyai banyak pekerjaan, namun tidak ada peserta pemilu penyandang disabilitas di KPU.
Oleh karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati karena barang tersebut berpotensi berasal dari sumber ilegal. Sindiran tersebut ia sampaikan melalui lagu “Sakongsa”.
“Partai yang mana? Partai politik? Bukan rahasia lagi, ada partai yang sangat berpengaruh, jaringannya luas dari tingkat atas hingga pedesaan. Itu besar pengaruhnya,” kata Usman dalam Forum Demokrasi bertajuk ‘Selamatkan Demokrasi’. Sumut’, Minggu (17-11-2024).
Usman mencatat, indikasi keterlibatan ‘pesta coklat’ banyak dilihat oleh banyak pihak, termasuk media.
“Dengan menggabungkan sumber daya pemerintah yang seharusnya menjadi milik rakyat tetapi (digunakan) untuk memenangkan beberapa calon,” jelasnya.
Usman mengingatkan, hal ini harus dicegah dan demokrasi di negeri ini bisa dikelola dengan baik untuk keluarga tertentu.
Jika benar Pesta Coklat yang melakukan semua itu, Usman Hamid pun bertanya-tanya dari mana sumber dayanya?
Ia kemudian menyanyikan lagu ‘Sakongsa’ yang artinya 303, tentang sebuah organisasi perjudian online.
Lirik lagu Sakongsa, kata Usman, mengkritisi penyalahgunaan kekuasaan, termasuk aparat penegak hukum seperti polisi yang memungut uang ilegal dari bandar narkoba, bandar judi online, termasuk bandar tambang.