geosurvey.co.id – Utusan Khusus PBB untuk Suriah Keir Pedersen pada Minggu (15/12/15/12/12/12/2013) bertemu dengan pemimpin Hayat Tahurir al-Sham (HTS) Abu Mohammad al-Gholani yang menggunakan nama aslinya . 2024)
Ini merupakan kunjungan pertama Pedersen ke Damaskus sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Dalam pertemuan ini, PBB Al-Shara menyerukan Resolusi Dewan Keamanan 2254 dan realitas situasi saat ini di Suriah.
Menurut al-Shara, untuk saat ini penting untuk fokus pada persatuan wilayah Suriah.
Secara khusus, diperlukan kerja sama yang cepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan yang saat ini dihadapi rakyat Suriah sebagaimana dikutip dalam Anadolu Anjanci.
Tak hanya itu, Al-Shara menyerukan rekonstruksi dan pengembangan perekonomian Suriah.
Selain perbincangan di atas, keduanya juga terlihat berdiskusi mengenai pengungsi yang kembali ke Tanah Air.
Kembalinya pengungsi ke wilayah Suriah harus menjamin keamanan.
“Penting untuk menyediakan tempat yang aman bagi para pengungsi untuk kembali dan memberikan dukungan ekonomi dan politik untuk hal ini,” berita Arab mengutip pernyataan Al-Shara.
Dalam proses pemulihannya, Al-Shara menekankan perlunya pengawasan dan tidak tergesa-gesa.
Tindakan tersebut harus dilakukan secara hati-hati dan hati-hati, di bawah pengawasan tim ahli, tanpa tergesa-gesa, jelasnya.
Seminggu sebelum kunjungan Pedersen ke Damaskus, dia menyerukan proses politik yang melibatkan seluruh warga Suriah.
“Jelas bahwa proses ini harus dipimpin oleh warga Suriah dengan bantuan dan bantuan dari seluruh dunia,” katanya.
Pemimpin Suriah harus memastikan stabilitas di Suriah dapat dipertahankan.
“Rakyat Suriah harus membantu mewujudkan keinginan mereka untuk memulihkan persatuan Suriah,” kata Al Jazeera mengutip pernyataannya.
Dia mendesak semua kelompok bersenjata untuk menjaga hukum dan ketertiban, melindungi warga negara dan melindungi lembaga-lembaga publik. Jatuhnya Assad
Sebagai informasi, pada 27 November 2024, kekuatan rezim Assad dan kelompok anti rezim kembali bentrok.
Bentrokan antara kedua kelompok terjadi di pedesaan sebelah barat Aleppo, kota terbesar di Suriah utara.
Konflik tersebut berlangsung selama 10 hari.
Kelompok pemberontak telah melancarkan berbagai serangan dan merebut kota-kota besar di Suriah.
Angka yang tinggi pada Minggu (12/8/2024) menyebabkan jatuhnya rezim Assad setelah perang saudara selama 14 tahun yang didukung oleh unit militer pemberontak.
Pasca penggulingan, Assad dikabarkan berada di Moskow setelah melarikan diri dari Suriah dan mencari suaka di Rusia.
Demikian dilansir kantor berita Rusia Interfax, Minggu (8/12/2024).
Tak sendirian, Assad dikabarkan meninggalkan Suriah bersama keluarganya.
“Presiden Suriah al-Assad telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” kata Al-Arabiya yang dikutip Interfax.
(geosurvey.co.id/Farrah)
Artikel lain terkait konflik Suriah