Dilansir Fauzi Alamsya, reporter geosurvey.co.id.
geosurvey.co.id, JAKARTA – Suraya Hutama, Anggota Komisi IX Korea Utara Dikenal juga sebagai Uya Kuya, ia terus mengedepankan isu-isu penting yang menjadi perhatian publik.
Suami Astrid Khairunisha kemudian menjelaskan perkembangan pekerjaannya. Laporan ini berfokus pada berbagai isu, seperti reformasi layanan kesehatan dan transformasi digital di Indonesia.
Uya Kuya menuturkan, biaya pengobatan di Indonesia mahal. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat memilih berobat ke luar negeri.
“Kalau saya mengikuti tren yang saya ikuti di bidang kesehatan. Saya akan melanjutkan transformasi kesehatan di Indonesia. transformasi digital dan bagaimana pengobatan di Indonesia akan lebih murah,” kata Uya Kuya dalam pertemuan di kawasan Kemang. Jakarta Selatan baru-baru ini
Di sisi BPJS Kesehatan, Uya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap diskriminasi yang berkepanjangan.
Dalam hal ini, dia berharap pengguna BPJS dapat diperlakukan secara adil dan tidak ada kerumitan.
“Kemudian ada masalah BPJS kesehatan dan kami ingin masyarakat yang menggunakan BPJS mendapatkan pelayanan yang sama. Tidak Ada Diskriminasi Menggunakan BPJS tidaklah sulit. Karena sekarang banyak faktanya. Kalau kita lihat di rumah sakit, orang-orang yang dioperasi sudah menunggu untuk datang,” kata Uya.
Ia juga menyoroti jaminan kehilangan pekerjaan BPJS yang baru diperkenalkan beberapa tahun terakhir.
“Sampai ada yang meninggal mendadak BPJS Ketanagakerjaan Asuransi pengangguran masih ditekankan. Karena kehilangan pekerjaan baru terjadi beberapa tahun terakhir,” lanjutnya.
Uya juga mengungkapkan kekhawatiran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terlalu banyak melontarkan klaim. Terutama produk perawatan kulit dan hasil uji laboratorium independen tidak dijamin.
“Jujur kepada BPOM, saya ingin menunjukkan banyaknya orang yang membuat klaim keterlaluan tentang perawatan kulit dan melakukan pengujian laboratorium independen. Saya rasa BPOM perlu memperjelas. Dia harus menyatakan hal ini. Jika itu benar, ‘Orang-orang yang telah mencoba ini benar. Artinya BPOM harus lebih percaya diri dan menindak tegas produk-produk yang dinyatakan berlebihan atau mengandung bahan berbahaya,” jelas Uya.
Tak hanya itu, Uya juga menekankan pentingnya perlindungan maksimal terhadap pekerja migran Indonesia.
“Kalau soal perlindungan pekerja migran Ini adalah perhatian utama saya. Dan pekerja migran di Indonesia harusnya mendapat perlindungan yang maksimal. Karena pada prinsipnya Pekerja migran di luar Filipina akan lebih terlindungi dibandingkan di Indonesia,” jelasnya.