geosurvey.co.id – Media militer Hizbullah merilis video baru pada Rabu (16/10/2024) bertajuk “Kami akan menjadikan Haifa seperti Kiryat Shmona dan Metulla.”
Dalam video tersebut, Hizbullah menunjukkan beberapa kemampuan dan kesiapannya untuk meluncurkan rudal ke kota Haifa di Israel utara yang diduduki Palestina.
Dalam video tersebut, pertama-tama kota Haifa dan sebagian besar kota berada di dalam tembok rudal, asap mengepul dari sana.
Adegan tersebut diikuti dengan gambar ratusan roket yang jatuh di wilayah pendudukan Israel dan pejuang Hizbullah lewat di bawahnya.
Pejuang Hizbullah muncul dengan sepeda motor gunung dan membuka pintu gudang.
Belakangan, ungkapan resmi muncul dalam bahasa Ibrani dan Arab: “Lihat ke utara.”
Video ini menampilkan gambar kendaraan militer dan rudal di pangkalan tersebut, yang diumumkan Hizbullah dalam video “Imad 4”.
Setelah itu, para pejuang Hizbullah mengeluarkan senjata mereka dan menembakkan sejumlah roket, sementara para pejuang lainnya berbaris di tempat yang dituju, Al Mayadeen melaporkan.
Hizbullah menutup video dengan tulisan “Kami akan menjadikan Haifa seperti Kiryat Shmona dan Metulla.”
Kiryat Shmona dan Metulla merupakan dua wilayah yang terletak di perbatasan utara Israel dan menjadi sasaran serangan Hizbullah sejak 8 Oktober 2023.
Sebuah video yang menargetkan kota Tel Aviv dengan rudal Qader 2 sebelumnya dipublikasikan di media militer.
Video tersebut menunjukkan dua rudal diluncurkan dan juga menunjukkan target operasi melalui kamera asing dan pemukim Israel berlari menghindari serangan Hizbullah.
Pada Senin (14/10/2024), Hizbullah merilis video klip bertajuk “Kemampuan Terbaik Kami” yang menampilkan beberapa drone muncul dan para pejuang Hizbullah bersiap meluncurkannya.
Hizbullah kemudian memperingatkan Israel bahwa pejuang Hizbullah akan menjadikan wilayah Haifa dan non-Haifa setara dengan Kiryat Shmona, Metulla dan wilayah perbatasan lainnya dalam hal ketahanan terhadap rudal dan drone.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung oposisi Palestina Hamas dan berpartisipasi dalam perang melawan Israel di perbatasan selatan Lebanon dan di Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah berjanji akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dengan dalih menyasar Hizbullah, Israel memperluas serangannya ke selatan Lebanon, serta Jalur Gaza, hingga Senin, 23/9/2024. Korban di Jalur Gaza
Kini Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, melakukan tindakan kekerasan di Jalur Gaza; Sejak Sabtu (7/10), jumlah korban tewas di Palestina meningkat menjadi 42.344 lebih dan 99.013 orang luka-luka. Menurut Anadolu Agency, sebanyak 1.147 orang kehilangan nyawa di wilayah Israel hingga Selasa, 15/10/2024.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah gerakan oposisi Palestina Hamas melancarkan operasi penanggulangan Banjir Masjid Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Masjid Al-Aqsa sejak tahun 1948. memulainya.
Israel menyatakan 101 sandera masih hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih ditahan oleh Hamas, setelah 105 sandera ditukar dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Lebih banyak berita terkait Konflik Palestina – Israel