geosurvey.co.id – Dalam 14 bulan terakhir, tentara Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza, termasuk menghancurkan bangunan dan membakar rumah.
Pasukan Israel terus merekam dan mengunggah tindakan mereka meskipun ada larangan media dari militer. Vandalisme dan pembakaran
Menurut laporan Washington Post, tentara Israel tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga membakar rumah-rumah warga Palestina.
Insiden-insiden ini telah dikonfirmasi mulai dari Beit Hanoun di utara hingga Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.
Prajurit lainnya, Shimon Zuckerman mengaku tak menyesali aksi pembakaran rumah dan bangunan lainnya.
“Saya mengambil video ini untuk memperkuat perilaku masyarakat di rumah. “Saya tidak menyesalinya sedikit pun,” kata Zuckerman.
Beberapa tentara juga membenarkan bahwa mereka memerintahkan pembakaran bangunan tersebut ketika mereka meninggalkan daerah tersebut.
Mereka bahkan mengaku menikmati prosesnya.
Dalam lima bulan bertugas, timnya sedikitnya membakar 25 rumah
Laporan UNOSAT yang dirilis pada 29 September menunjukkan sekitar 66 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza hancur, termasuk 227.591 rumah. Menampilkan jenazah warga Gaza
Selain membakar gedung, tentara Israel juga tak segan-segan memperlihatkan foto dan video jenazah warga Gaza.
Dalam video lainnya, tentara menyeret mayat ke belakang mobil.
Dalam video lainnya, seorang tentara mengolok-olok bisnis keluarganya di samping mayat warga Palestina.
Beberapa video yang direkam tentara Israel bahkan digunakan oleh Afrika Selatan dalam kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
“Diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum keputusan akhir dibuat,” tulis Washington Post.
Laporan ini menunjukkan bahwa praktik-praktik tersebut tidak hanya melanggar peraturan militer, tetapi juga meningkatkan ketegangan konflik jangka panjang di wilayah tersebut. Konten ini dikembangkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).