![viral-diduga-anggota-tni-pukul-pengemudi-mobil-saat-cekcok-di-jalan-mabes-tni-angkat-bicara_47966b9.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/viral-diduga-anggota-tni-pukul-pengemudi-mobil-saat-cekcok-di-jalan-mabes-tni-angkat-bicara_47966b9.jpg)
Courtews.com, Yakarta – Sebuah video viral di jejaring sosial yang menunjukkan kejutan antara Jalan Raya Pondok Gede, Yakarta Oriental.
Dari video tersebut, salah satu akun Instagram dari peristiwa yang disebutkan di atas pada hari Rabu (12/22/2025) diunggah ke pengemudi mobil dengan pelat departemen yang diduga milik TNI.
Mobil itu hampir bermain dengan mobil sipil.
Dalam deklarasi beban, insiden perselisihan antara keduanya dimulai ketika pengemudi baru saja meninggalkan Jagorawi Toll Road ke Taman Mini dengan kondisi jalan yang ditempati.
“Setelah lampu merah berlalu, ada anggota dari anggota manajemen HEK yang, menurut pendapat saya, tidak ingin diambil jalan dan anggota tidak menerima saya dan segera mengutuk saya. Dan bertanya kepada saya. Dia berhenti “Dia menulis informasi di video.
Setelah kedua mobil berhenti di sisi kanan jalan, meninggalkan mobil dengan piring apartemen, seorang pria yang mengenakan kemeja khas pasukan yang marah sambil mengutuk dan menabrak pengemudi mobil yang ada di sana.
“Lalu dia turun dari MBL, dia masih mengutukku. Lalu, tiba -tiba, anggota itu memukulku sekali. Meskipun aku menekan kamera, aku tidak melihat kamera (Dashcam),” tulisnya lagi.
Markas besar TNI membicarakannya
Untuk kejadian ini, Markas Besar TNI (SEU) saat ini sedang menjelajahi video viral untuk mengkonfirmasi fakta yang sebenarnya.
“Adapun berita viral dan saat ini TNI sedang melakukan pencarian untuk memverifikasi peristiwa yang terjadi,” kata Pusat Informasi Kepala TNI (Kapuspen), Jenderal Jenderal Hariyanto ketika dikonfirmasi pada hari Kamis (02/23/2025).
Namun, Hariyanto menekankan bahwa partainya berjanji untuk mempertahankan profesionalisme dan integritas masing -masing anggotanya.
Kemudian dia meminta semua pihak untuk menunggu hasil penelitian internal TNI.
“Jika ada pelanggaran selanjutnya. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Hariyanto.
“Kami meminta semua pihak yang mengetahui hasil pencarian TNI resmi,” lanjutnya.