geosurvey.co.id – Wafik Safa, pemimpin senior Hizbullah, dikabarkan selamat dari upaya pembunuhan Israel di kota Beirut, Lebanon, pada Kamis (10/10/2024) malam.
Pada Kamis malam, Israel menyerang kota Beirut, menargetkan wilayah Ras al-Nabaa dan al-Nuwairi, di mana sebagian besar bangunan runtuh dalam serangan tersebut.
Wafiq Safa disebut oleh Israel sebagai sasaran tiga serangan berturut-turut di situs tersebut, kata tiga sumber keamanan kepada Reuters.
“Sasaran salah satu penggerebekan adalah petugas koordinasi dan penghubung partai (Hizbullah) Wafik Safa,” media Israel Channel12 melaporkan pada hari Kamis.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 117 orang, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.
“Musuh Israel melancarkan serangan di Beirut, menargetkan sebuah bangunan di dekat kompleks Khatam al-Anbiya di Nuwairi, dan serangan lainnya menargetkan daerah Ras an-Nabaa dekat gedung al-Amiliya,” lapor Kantor Berita Nasional Lebanon pada Kamis. .
Sebelumnya, Tentara Israel (IDF) melancarkan serangan udara besar-besaran ke Lebanon selatan mulai Senin (23 September 2024).
Pada Selasa (10/1/2024), IDF mengumumkan telah melancarkan serangan darat terbatas di beberapa titik perbatasan di Lebanon selatan, seperti dilansir Al Arabiya.
Pada Jumat (27 September 2024), serangkaian serangan udara Israel menewaskan pemimpin dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di lingkungan Dahiya, pinggiran kota Beirut, Lebanon.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Hamas Palestina di Jalur Gaza dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, Palestina yang diduduki.
Hizbullah berjanji akan menghentikan serangan terhadap Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza. Korban tewas di Jalur Gaza
Saat ini Israel masih terus melakukan agresinya di Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.065 orang dan 97.886 lainnya luka-luka antara Sabtu (10/7/2023) hingga Kamis (10/10/2024). dan 1.147 kematian di Israel, menurut Anadolu Agency.
Israel sebelumnya mulai mengebom Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim 101 sandera masih hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel