Wartawan geosurvey.co.id Endrapta Pramudias melaporkan
geosurvey.co.id, NTB – Gerakan Bangga Buatan Indonesia bukan sekedar slogan, kata Wakil Menteri Perindustrian (Wamanberin) Faisol Riza.
Namun gerakan ini merupakan seruan untuk mencintai dan mendukung pekerjaan rumah tangga.
“Ini seruan cinta dan dukungan, bangga,” kata Faisol saat memberikan sambutan pada Ide Begave Fest 2024 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (8/12/2024). di malam hari
Faizol Riza menekankan pentingnya organisasi ini tidak hanya sebagai kampanye nasional tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran di tingkat daerah.
Ia mengusulkan kepada Plt Gubernur NTB Hasanuddin yang hadir agar dibentuk organisasi kebanggaan daerah.
“Tadi saya sampaikan kepada Plt Gubernur NTB, kalau ingin dibangun gerakan kebanggaan nasional di Indonesia, maka harus ada gerakan kebanggaan yang tercipta di daerah-daerah,” kata Faisol.
Menurut Faisol, gerakan ini bertujuan untuk mendukung produk lokal agar dapat diserap pasar di tingkat regional, negara bagian, dan regional.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku, melakukan hal tersebut tidak mudah.
Oleh karena itu, ia menghimbau dan mengajak para gubernur dan anggota Forkopimda untuk mendukung usulannya.
Hal lain yang disahkan dalam UU Perindustrian adalah di tingkat nasional harus ada Rencana Induk Industri Nasional (RIPIN) dan Kebijakan Industri Nasional (KIN), kata Faisol.
Ia meyakini daerah akan memiliki kebijakan industri daerah, rencana induk industri daerah, dan kebijakan industri provinsi.
Hal itu dianggap sebagai dasar untuk memastikan produksi daerah masuk ke pasar lokal sebelum menerima barang dari luar negeri.
Faisol juga berharap kebijakan tersebut dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM).
“Saya kira ini kuncinya UKM bisa tumbuh, melengkapi dan menjadi ekspor, tidak hanya satu atau 30 perusahaan, tapi ratusan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang,” kata Faisol.
Apabila UMKM suatu daerah mampu tumbuh maka perekonomian daerah juga dapat tumbuh, yang pada akhirnya berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional.
“Kami berharap daerah dapat memprioritaskan hal ini, yang pada akhirnya menjadi bagian dari tujuan nasional kita,” pungkas Paisol.
Seperti diketahui, selama empat tahun terakhir, pemerintah aktif mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk terus meningkatkan belanja produk industri dalam negeri.
Sejak tahun 2023, pemerintah menggabungkan Gernas BBI dengan Gerakan Nasional Kebanggaan Berwisata Indonesia (Gernas BBWI), karena gerakan membeli produk lokal disertai dengan iklan dan ajakan berkunjung ke Indonesia.
Dengan begitu, pasar produk UMKM/IKM dapat terbuka terhadap peluang dan potensi ekonomi yang didorong oleh sektor pariwisata.
Pada tahun 2024 Gernas menargetkan menjadikan 30 juta UMKM/IKM sebagai pasar digital melalui PPI dan PPWI.
Kemudian, penjualan UMKM/IKM yang ditargetkan tumbuh setidaknya mencapai Rp 50 miliar di wilayah, dan perjalanan wisata 1,2 – 1,5 miliar di Indonesia.
Tahun ini, Kementerian Perindustrian selaku Manajer Kampanye Gernas BBI dan BBWI 2024 bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) serta perusahaan papan atas dan sponsor menjadi tuan rumah Gernas BBI dan BBWI Harvest Summit di Nusa Barat. Thengara yang bertajuk “The Begave Fest 2024”.
Kegiatan panen BBI dan BBWI se-NTB akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Desember 2024 di Halaman NTB Mall yang berlokasi di Komplek Islamic Center, NTB, Mataram Nagar.
Gernas BBI dan BBWI selaku Campaign Manager Ite Begawe Fest 2024 Provinsi NTB, Kementerian Perindustrian memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan daya saing produk dan kualitas tenaga kerja sektor UKM di NTB.
Dukungan tersebut meliputi sumber daya dan pendampingan seperti penguasaan teknologi e-bisnis melalui program e-Smart IKM, integrasi ke dalam katalog e-LKPP, edukasi dan konsultasi bisnis, literasi digital, penyelenggaraan webinar, registrasi merek IKM, pendampingan TKDN-IK. Proofreading, desain dan pengemasan untuk pencetakan, periklanan dan penerbitan melalui media sosial.