
geosurvey.co.id, Wonogiri- dari sekolah asrama di County of Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, DP alias Mami Nina (26) bertukar remaja muda di Johns di Wonogiri dan daerah sekitarnya.
Untuk transaksi untuk memenuhi layanan penuh nafsu, ia membawa tuduhan kepada Johns dari Rp550.000.
Detail, RP.
Sebagian besar remaja yang ia tawarkan kepada pria yang menjijikkan adalah gadis remaja yang selalu kecil.
Kehidupan sehari -harinya dikenal sebagai pria yang cukup sosial, mudah untuk menemukan hidung kembali menjadi kliennya.
Tindakan wanita muda di distrik Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, dianut oleh polisi. Dia kemudian ditangkap oleh polisi karena terlibat dalam kasus selundupan pidana (TPPO).
Polisi mengatakan bahwa DP telah bertukar di bawah umur di Johns.
Namun, di belakangnya, ia mempertahankan tindakan yang disusutkan, yang akhirnya diungkapkan oleh operasi penyakit masyarakat (terkonsentrasi) yang dimiliki oleh polisi regional Wonogiri.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Mami Nina melakukan kegiatan seperti mucikari untuk mendapatkan keuntungan keuangan.
Dari setiap transaksi, ia hanya mengambil 100.000 PR sebagai keuntungan pribadi, sementara sebagian besar uang digunakan untuk suku cadang dan diberikan kepada para korban.
“Dia mengusulkan korban dengan kecepatan Rp 550.000.
Polisi menangkap DP dalam magang sederhana di distrik Slogohimo.
Dari tempat ini, ia mengelola bisnis Esek-Esek-nya, termasuk koneksi korban dengan pelanggan.
Para korban kecil diklaim dipindahkan langsung dari DP ke Hôtel de Slogohimo.
Polisi mempertimbangkan DP dengan Pasal 88 hukum. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 11 Hukum No. 21 dari 2007 tentang TPPO Roots.
Ancaman hukuman mencapai 15 tahun penjara dan denda 600 juta rupee.
Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki alasan Nina untuk melakukan tindakan. Mungkin juga ada jaringan lain dalam praktik ini.
Sumber: Tengah Java Tribune