Laporan geosurvey.co.id, Fahda Fahlevi
geosurvey.co.id, Jakarta – Wakil Presiden (Wakil Presiden) Gibran Rakabuming Raka, Menteri Opera dan Pendidikan Menengah (Mendikdank) Abdul Mu’tan’dan PPDB diminta ke sistem rekonstruksi sekolah untuk menghapus.
Menanggapi hal ini, Abdul Mu’ti mengatakan bahwa partainya masih melakukan studi di berikut ini implementasi zonasi.
“Kami akan memeriksanya. Kami akan memeriksanya. Itu masih bekerja,” kata Abdul Mu’ti, digigit, Tanggelah Selatan, Jumat (11/12/2024).
Kementerian Pendidikan dan Pusat membentuk tim untuk memeriksa berbagai kebijakan pendidikan.
Abdul Mu’ti, partainya masih menunggu hasil pekerjaan tim, katanya.
“Saya masih menunggu tim percobaan yang kami buat, 8, kami masih menunggu laporan,” kata.
Namun, kebijakan Abdul Mu’ti dalam zonasi sebelum adopsi siswa baru memutuskan untuk dinyatakan.
“Pada saat itu, bagaimana kami memutuskan untuk memutuskan di PPDB. Namun, sebelum tahun akademik yang baru, sebelum atau sebelum Maret, kebijakan PPDB dan Junis dan Juklakan.”
Alasan Gibran
Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengatakan menteri sekolah pertama dan menengah Indonesia Abdul Mu’tan memintanya untuk menghapus sistem zonasi sekolah.
Ekspresi Gibran, karena pada tahun 2045, faktor utama atau kunci pembentukan emas Indonesia di sektor pendidikan.
“Mungkin Anda melihat doa saya di YouTube di depan kantor pendidikan Presiden, jika Anda berbicara tentang pertanyaan generasi emas, 20405 emas Indonesia,” katanya. Tanwir 1 Muhammadiyah Aryaduta Hotel, Jakarta, Kamis (11/21/2024).
Dalam hal ini, Menteri Pendidikan dan Pusat Sistem Pendidikan di Indonesia meminta untuk memperhatikan sistem pendidikan.
Salah satunya adalah menghapus mekanisme zonasi baru -baru ini.
“Kemarin, pertemuan koordinasi dengan Kantor Presiden secara eksplisit dipindahkan ke Menteri Pendidikan dan Pak, zonasi ini harus dihilangkan,” katanya.