geosurvey.co.id, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (21/1) mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Pegawai Negeri Sipil (LHKPN) para pejabat Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. /2025).
Deputi Bidang Pencegahan dan Pengawasan Likuidasi Komisi Likuidasi, Pahala Nainggolan mengatakan, 124 menteri/pimpinan lembaga negara harus mengungkap harta kekayaannya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan LHKPN, ada menteri yang kekayaannya mencapai Rp 5,400 miliar.
Pahala mengatakan, orang tersebut bukan menjadi menteri di bawah kepemimpinan presiden ketujuh RI, Joko Widodo.
“Yang tertinggi adalah orang biasa yang pertama kali meminjam Rp 2,6 triliun.”
Tapi yang sekarang, yakni (menteri baru) terpilih, yang sebelumnya tidak terungkap, nilainya Rp 5,4 triliun, katanya dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Namun Pahala tidak menyebut nama menteri terkaya dalam konferensi tersebut.
Penelusuran di elhkpn.kpk.go.id mengungkap menteri yang dimaksud adalah Menteri Perhubungan Widiyanti Putri Wardhana (Menpar).
Dalam laporan tersebut, Widiyanti kedapatan memiliki harta senilai Rp 5.435.833.014.169.
Bahkan, kekayaan Widiyanti lebih besar dibandingkan kekayaan Presuden Prabowo Subianto pada 5 April 2024 saat menjabat Menteri Pertahanan yakni Rp2 triliun atau Rp2.042.682.732.691.
Menanggapi pernyataan KPK, Widiyanti enggan berkomentar.
Namun, dia menegaskan pengisian LHKPN sesuai prosedur dan aturan terkait.
Jawabannya, semuanya kita lakukan sesuai prosedur dan aturan, kata Widiyanti saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Dikatakannya, laporan perekonomian sudah disampaikan lebih awal yakni pada 9 Desember 2024.
“Dan laporannya sudah kami kirim tanggal 9 Desember, sebelum batas waktunya. Terima kasih,” ujarnya.
Lantas siapakah Widiyanti Putri Wardhana? Keluarga dan pria itu
Berdasarkan keterangan Tribunnews, Widiyanti Putri Wardhana bukan hanya berasal dari keluarga.
Wanita bernama Widi Wardhana lahir pada 8 Desember 1970 di Singapura (umur 54).
Ia dilahirkan dalam keluarga konglomerat. Ia dibesarkan di lingkungan yang berkaitan dengan dunia bisnis.
Widiyanti Putri Wardhana merupakan putri dari Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan Kartika Basuki.
Wiwoho Basuki Tjokronegoro adalah salah satu pendiri Indika Energy, Kideco Jaya Agung, Teladan Group dan perusahaan konstruksi Tripatra Engineering.
Teladan Group merupakan konglomerat besar di berbagai sektor termasuk agribisnis dan pertambangan.
Karirnya sejak masa Orde Baru bisa dibilang cemerlang.
Ayah Widiyanti Putri Wardhana juga masuk dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia tahun 2007, seperti diberitakan Kompas.
Saat ini, ibunya adalah Kartika Basuki yang merupakan sprinter nasional pada tahun 1960an.
Ibunda Widiyanti dikenal sebagai seorang seniman.
Widiyanti Putri Wardhana merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir pada tanggal 8 Desember 1970 di Singapura.
Widiyanti Putri Wardhana menikah dengan Wishnu Wardhana.
Mereka dikaruniai 2 orang anak. Mereka adalah Katyana Wardhana dan Katrina Wardhana.
Wishnu Wardhana adalah mantan CEO PT Indika Energy Tbk (INDY), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia.
Widiyanti sendiri merupakan seorang profesional berprestasi di bidang bisnis dan filantropi, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di berbagai institusi pendidikan.
Dikutip dari Tribun Tangerang, Widiyanti Putri Wardhana kuliah di Pepperdine University di Malibu, California pada tahun 1993.
Lulus dalam administrasi bisnis. bisnis
Widiyanti sendiri merupakan seorang profesional berprestasi di bidang bisnis dan filantropi dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di berbagai industri.
Berikut beberapa jabatan yang pernah dijabat Widiyanti Putri Wardhana: Sejak 2007 hingga 2012, beliau bekerja di bank asing di New York dan Hong Kong, Komisaris PT Teladan Agro Resources. Di beberapa cabang PT Teladan Prima Agro, beliau menjabat sebagai Direktur PT Teladan sejak tahun 2013. Prima Agro Komisaris PT Teladan Prima Agro tahun 2012 hingga 2021 Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Presiden Yayasan Teladan Utama dan Yayasan Kawula Madani tahun 2018-2024 dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat. Kementerian Pariwisata (2024-2024-2029) Keuangan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN tanggal 9 Desember 2024/Khusus – Mulai Menjabat, harta kekayaan Widiyanti Putri Wardhana berjumlah Rp. 5.435.833.014.169.
Dalam LHKPN, Widiyanti Putri Wardhana tidak memiliki utang.
Aset terbesar Kemenhub adalah surat berharga senilai Rp5.075.638.855.071.
Berikut rincian kekayaan Widiyanti Putri Wardhana seperti dikutip dari e-LHKPN miliknya:
A. LETAK DAN BANGUNAN Rp. 152.028.275.000
1. Kavling dan Bangunan 3630 m2/3068 m2 di KABUPATEN JAKARTA SELATAN / PEKERJAAN SWASTA Rp. 68.153.450.000
2. Tanah dan bangunan seluas 1.150 m2/48 m2 di KABUPATEN/KOTA JAKARTA SELATAN, PEKERJAAN SENDIRI Rp. 18.752.250.000
3. Kavling dan bangunan seluas 474 m2/10 m2 di KABUPATEN JAKARTA SELATAN / PEKERJAAN SENDIRI Rp. 7.688.470.000
4. Gedung 328 m2 di KABUPATEN JAKARTA SELATAN, KARYA SENDIRI Rp. 4.406.720.000
5. Tanah dan bangunan seluas 847 m2/326 m2 di KABUPATEN JAKARTA SELATAN/KERJA SENDIRI Rp. 14.539.035.000
6. Tanah dan bangunan seluas 1.340 m2/300 m2 di KABUPATEN/KOTA JAKARTA SELATAN KARYA SENDIRI Rp. 22.577.700.000
7. Tanah dan bangunan seluas 980 m2/30 m2 KABUPATEN/KOTA KOTAJAKARTA SELÁTÁN, PROPERTI Rp. 15.910.650.000
B. PERALATAN DAN MESIN RUMAH TANGGA Rp. 19.463.000.000
1. MOBIL MERCEDES BENZ S63 2014 2.964.000.000
2. MOBIL TOYOTA VELLFIRE 3.5 MA 2011, PERUSAHAAN SENDIRI Rp. 506.000.000
3. MOBIL BENTLEY CONTINENTAL GT 2011, PERUSAHAAN MILIK Rp. 2.879.000.000
4. MOBIL, LAND ROVER RANGE ROVER 5.0 AUTOBIOGRAPHY A/T 2013, RUMAH SENDIRI Rp. 2.387.000.000
5. MOBIL BENTLEY FLYING SPUR W12 2022, RUMAH SENDIRI Rp. 4.577.000.000
6. KENDARAAN LEXUS LM350H 2024, PERUSAHAAN LENGKAP Rp. 2.500.000.000
7. KENDARAAN LEXUS LS500H 2024, PERUSAHAAN LENGKAP Rp. 3.650.000.000
C. PROPERTI LAINNYA Rp. 43.814.169.039
D. KEBIJAKAN Rp. 5.075.638.855.071
E. KAS DAN KERTAS Rp. 67.168.797.235
F. ASET LAIN-LAIN Rp. 77.719.917.824
Jumlahnya Rp. 5.435.833.014.169
HUTANG Rp. —-
HARGA (II-III) Rp. 5.435.833.014.169