geosurvey.co.id, JAKARTA – Aktris, model, dan penyanyi Tanah Air Zee Zee Shahab mengatakan, pola asuh orang tua sangat penting saat ini, apalagi setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda.
“Anak-anak adalah peniru yang hebat, jadi orang tua harus memberi contoh yang baik, misalnya dalam hal pola makan,” kata Zee Zee baru-baru ini di acara edukasi gizi bertajuk Festival Komunitas Isi Piringku di Bogor.
Istri raja revolusioner memberi contoh dalam hal makanan, dia menghormati instruksi saya dalam mengisi piring.
“Orang tua juga harus mendidik anak-anaknya sejak dini tentang pentingnya pola makan seimbang,” ujarnya.
Selain itu, orang tua harus diberdayakan dengan terus memperbarui pengetahuannya dan selalu selangkah lebih maju dari anak-anaknya.
“Hal ini dapat dilakukan dengan belajar secara rutin, mencari informasi dan bergabung dengan komunitas,” kata Zee Zee.
Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, permasalahan stunting masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia.
Mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan kandungan nutrisinya menghambat pertumbuhan otak dan fisik anak.
Situasi ini memerlukan peran aktif orang tua, khususnya ibu, untuk memastikan kecukupan gizi bagi anak.
“Peran perempuan khususnya ibu sangat penting karena mempunyai pengaruh yang besar bagi generasi penerus,” ujarnya.
Dengan memberikan pola makan yang seimbang, gizi yang baik, dan pendidikan yang memadai, kata dia, anak berhak tumbuh sehat dan membentuk kepribadian yang baik, sehingga mampu melahirkan generasi emas 2045.
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Kebijakan dan Hukum Kementerian PPA, Dr Iip Ilham Firman mengatakan, dalam menghadapi permasalahan stunting, pendekatan yang dilakukan tidak hanya sebatas mengatasi permasalahan gizi buruk, namun juga melibatkan seluruh anggota keluarga. termasuk sang ayah.
“Stunting seringkali dikaitkan dengan peran perempuan dalam keluarga. “Para ibu seringkali diminta untuk bertanggung jawab penuh terhadap kesehatan anaknya tanpa dukungan yang memadai dari pasangannya,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kementerian PPA telah mendapat instruksi dari Presiden untuk memperkuat peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak.
Harus ada kemitraan antara perempuan dan laki-laki dalam pembagian peran dalam rumah tangga.
Dalam upaya memerangi stunting, kita harus memastikan bahwa peran laki-laki dan perempuan setara, terutama dalam hal akses terhadap sumber daya dan layanan kesehatan.
“Suami harus diberitahu tentang tes kehamilan dan alat kontrasepsi setelah melahirkan,” ujarnya.
“Hal ini bisa dilakukan dengan belajar secara rutin, mencari informasi dan bergabung dengan masyarakat,” ujarnya.
Vera Galuh Sugijanto, Wakil Presiden Sekretaris Jenderal Danone Indonesia, mengatakan mereka mendukung pemerintah dalam melatih generasi emas melalui program Bersama Cegah Stunting dengan pendekatan intervensi pola makan, pola asuh, dan kebersihan.
“Salah satu programnya adalah Isi Piringku yang mengedukasi orang tua tentang pola makan seimbang, hidrasi yang sehat, dan konsumsi susu,” ujarnya.