geosurvey.co.id – Tentara Lebanon telah melaporkan banyak pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap perjanjian yang mulai berlaku pada 27 November.
Pasukan pendudukan Israel telah berulang kali melanggar perjanjian di Lebanon.
Menurut Al-Mayadeen, gerakan Hizbullah Lebanon dilaporkan memantau kejahatan Israel di kota-kota Lebanon selatan.
Hizbullah dilaporkan sejauh ini telah mematuhi perjanjian tersebut, meskipun telah merespons sepenuhnya.
Laporan dari Lebanon selatan menunjukkan bahwa operasi militer Israel telah meningkat di timur kota perbatasan Aitaroun, mengepung sebuah keluarga yang baru saja kembali ke rumah sebelum berangkat.
Kendaraan Israel sebelumnya masuk ke desa tersebut dari kawasan al-Malikiyah.
Juga di Bint Jbeil, serangan drone Israel secara terpisah terhadap mobil yang diparkir di Majdal Zoun menewaskan puluhan tentara Israel dan melukai tiga orang, termasuk seorang anak berusia tujuh tahun.
Al-Khiam juga dibom, termasuk dengan senapan mesin.
Sebuah ledakan juga dilaporkan terjadi di daerah Tibna, yang terletak di antara kota Teffehta dan al-Baysarieh.
Tentara Israel juga menggunakan senapan mesin pada malam hari untuk menyapu daerah sekitar kota Bani Hayyan dan Markaba.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa tentara Israel menembaki komunitas di Bint Jbeil pada malam hari di Maroun al-Ras, menghalangi warga untuk memeriksa rumah dan barang-barang mereka.
Operasi pencarian dan drone diamati di desa-desa di barat dan tengah sebelum tengah malam.
Daerah dekat Qabrikha dan Wadi al-Slouqi juga diserang oleh senapan mesin.
Diketahui, antara tanggal 27 dan 28 November 2024, setelah deklarasi konflik, musuh Israel melakukan berbagai kejahatan, termasuk serangan udara dan penyerangan yang ditargetkan ke wilayah Lebanon dengan berbagai senjata.
(geosurvey.co.id/Garudea Prabawati)